TENTANG KAMI

Lengger merupakan figur ekpresi estetis kebudayaan Banyumas. Tradisi lengger telah berlangsung selama ratusan tahun dan lahir dari rahim kaum tani Banyumas. Konon lengger dikreasikan sebagai bagian dari ritus kesuburan (agriculture ceremonies).

Keberadaan Lengger tersebut dalam Serat Centhini, tembang kembara Amongraga yang melakukan perjalanan spiritual. Lengger sebagaimana dipaparkan oleh Sunaryadi dalam buku Lengger Tradisi & Transformasi (ISI Yogyakarta, 2000), pada mulanya ditarikan oleh laki-laki di abad ke-16 sebelum kedudukannya digantikan oleh perempuan sejak tahun 1918. Tradisi lengger yang bertahan sampai kini dengan segala transformasinya menunjukkan kemampuan lengger beradaptasi dengan kondisi yang melingkupinya.

Kenyataannya, meski lengger memiliki sejarah panjang ratusan tahun, tradisi Lengger kurang mendapat perhatian atau terlalaikan dari sudut kajian berbagai kalangan baik universitas, akademisi, maupun peneliti. Ini, antara lain, ditandai dengan kelangkaan naskah yang mengupas Lengger secara mendalam dari berbagai aspek baik budaya, sejarah, sosial, ekonomi, atau politik.

Keberadaan Rumah Lengger yang dibentuk pada tahun 2020, berikhtiar membentuk Pusat Dokumentasi Lengger. Tujuan utama Rumah Lengger berniat mendorong terbentuknya sebuah komunitas masyarakat ilmiah lengger. Rumah Lengger berniat mengumpulkan arsip, membuat dokumentasi, mendirikan perpustakaan lengger baik dalam rupa visual, tekstual maupun audio.

Rumah Lengger sebagai bank naskah ingin memberi sumbangan gerakan menghindarkan diri dari proses menjadi lupa dan tumpul memaknai kekayaan tradisi nusantara. Nantinya, dokumentasi lengger tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk bahan kajian baik dalam aktivitas diskusi, seminar, maupun penerbitkan jurnal. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai bukti perhatian pada tradisi lengger.

Cakupan Rumah Lengger yakni seni tradisi lengger yang tersebar di wilayah eks karisidenan Banyumas yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap dan Kebumen. Selain itu, Rumah Lengger yang berlokasi di kawasan kota lama Banyumas juga berikhtiar melakukan pemberdayaan ruang publik yang difungsikan sebagai aktivitas ruang budaya.